PEMBINAAN PADA PEMBUDIDAYA IKAN (MANAJEMEN PAKAN ALAMI)
Manajemen pakan memegang peranan penting dalam keberhasilan budidaya ikan. Harga pakan ikan yang cenderung naik setiap tahunnya menjadikan pembudidaya senantiasa harus berfikir keras terutama dalam menentukan program pakan yang tepat. Program pakan harus memperhatikan kualitas dan kuantitas dalam pemberiannya.
Kualitas pakan yang baik mempunyai nilai kecernaan dan nilai nutrisi yang baik pula serta dapat disediakan dalam ukuran yang sesuai dengan bukaan mulut. Sedangkan kuantitas pakan yang diberikan harus memperhatikan Feeding rate atau pemberian pakan harian sesuai dengan biomassa ikan serta harus memperhatikan pemberian waktu pemberiannya.
Untuk itu Dinas Perikanan Kabupaten Pemalang mengadakan pembinaan pakan alami (Azolla sp) bertempat di ketua kelompok “Mina Mandiri Sejahtera” Bpk. Pip Wenal beralamat di Desa Sidokare Kecamatan Ampelgading. Kegiatan berlangsung dengan Bpk Pip sebagai narasumber dengan materi manajemen pakan alami mendukung produksi perikanan budidaya air tawar (20/09).
Tujuan pemberian pakan adalah untuk menyediakan gizi yang tepat dan seimbang untuk kesehatan kultivan dan pertumbuhan serta hasil produksi yang optimum sehingga limbah yang minimum agar tidak mencemari lingkungan (menjaga kesehatan lingkungan media budidaya). Klasifikasi pakan ikan itu sendiri dibabgi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu: 1. Pakan Alami/Hidup (Life Foods) : Plankton, golongan cacing, maggot dan ikan kecil.
2. Pakan Segar (Fresh Feeds) : cincangan keong, bekicot, kerang, cumi dan ikan rucah
3. Pakan Buatan (Formulated/Completed Feeds) : Pasta (moist), pellet(dry), apung (floating) & tenggelam (sinking)
Pemberian pakan alami ini biasa setelah 1 (satu) bulan budidaya karena ikan sudah cukup mampu (survive) dengan adanya pakan tambahan lainnya selain pakan buatan (pellet) yang seperti sudah biasa dilakukan. Dengan adanya pakan alami ini mampu menekan biaya untuk pembelian pakan buatan (pellet) hingga 50 – 80 %. Kelebihan pakan alami dibanding pakan buatan ini, adalah sebagai berikut :
- Memiliki nilai gizi lebih komplek
- Pakan alami umumnya juga mudah di cerna
- Mudah diproduksi sendiri dengan biaya yang lebih murah
- Pakan alami tidak menyebabkan penurunan kualitas air dan lingkungan budidaya
- penggunaan pakan alami juga memmungkinkan pemberian pakan yang lebih sedikit karena pakan alami dapat tumbuh dan berkembang dalam media budidaya.
Jika manajemen pakan ikan dapat dilakukan dengan tepat, maka target produksi (panen) dapat tercapai yang di tandai salah satunya dengan FCR (Feed Conversion Ratio) yang rendah. Artinya pemberian pakan ikan yang efisien dapat menekan biaya operasional yang secara otomatis dapat meningkatkan pendapatan pembudidaya.